{"id":66138,"date":"2022-06-15T16:42:57","date_gmt":"2022-06-15T16:42:57","guid":{"rendered":"https:\/\/zenlifemag.com\/%e7%99%8c%e3%81%ab%e3%81%aa%e3%82%89%e3%81%aa%e3%81%84%e3%81%9f%e3%82%81%e3%81%ab%e9%81%bf%e3%81%91%e3%82%8b%e3%81%b9%e3%81%8d%e5%8d%b1%e9%99%ba%e3%81%aa%e9%a3%9f%e5%93%81\/"},"modified":"2022-12-13T09:54:29","modified_gmt":"2022-12-13T09:54:29","slug":"hindari-makanan-ini-untuk-mencegah-kanker","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/hindari-makanan-ini-untuk-mencegah-kanker\/","title":{"rendered":"Hindari makanan ini untuk mencegah kanker"},"content":{"rendered":"\n
\"\"
Source: gastronomia.ge<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Faktanya, kanker adalah penyebab kematian tertinggi kedua di dunia. Banyak penelitian yang bilang bahwa satu alasan pesatnya peningkatan jumlah pasien kanker itu karena kebiasaan makan dan gaya hidup harian kita.<\/p>\n\n\n\n

Makan banyak makanan tertentu secara rutin juga bisa menaikkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker. Nah, ayo jaga kesehatan dan kehidupan kita dengan menjauhi 9 makanan penyebab kanker ini!<\/p>\n\n\n\n

Buka halaman selanjutnya dan baca 9 Makanan Berbahaya Peningkat Risiko Kanker\u2026<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Ikan berbudaya<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: trinus.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Ikan budidaya bisa mengandung zat berisiko misalnya bahan kimia, pestisida, dan antibiotik. Cara ikan jenis ini diberi makan dan dibudidaya pun riskan bagi kesehatan kita.<\/p>\n\n\n\n

Pakan yang dimodifikasi secara genetik sering digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ikan, dan mengonsumsi jenis ikan ini terus-menerus bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, khususnya yang menyebabkan kanker.<\/p>\n\n\n\n

Buka halaman berikutnya dan lanjut baca tentang makanan pemicu kanker lain yang harus dihindari\u2026<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Makanan yang digoreng<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: deminasi.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Makanan yang digoreng minyak lebih berbahaya buat kesehatan kita. Gorengan menaikkan berat tubuh dan juga tingkat kolesterol. Alhasil, gorengan jadi salah satu penyebab utama penyakit jantung. Gorengan juga menaikkan karsinogenisitas.<\/p>\n\n\n\n

Kalau kamu memang suka dan ingin makan gorengan, kamu bisa pakai (oil-free fryer<\/em>) penggoreng bebas minyak untuk membuat makanan yang enak dan sehat. Kalau enggak punya, coba panggang dengan oven agar makanan renyah, mirip tekstur gorengan.<\/p>\n\n\n\n

Buka halaman berikutnya dan lanjut baca tentang makanan pemicu kanker lain yang harus dihindari\u2026<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Daging olahan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: oxyserv.fr<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Daging olahan mengandung pengawet, aditif, sodium tinggi dan sodium nitrat, berbahaya untuk manusia. Memang asin, lezat, dan hemat waktu, karenanya jadi diet pokok harian. Tapi zat aditif karsinogenik dan pengawet ini sangat berisiko!<\/p>\n\n\n\n

Mungkin sulit dihindari, lihat saja nasi goreng dan rice box <\/em>di mana-mana. Tapi ayo hindari. Cari alternatif tanpa zat-zat berbahaya tadi! Sekali-kali, sih, boleh, tapi jangan sering-sering. Bisa coba tambah bumbu rempah ke daging biasa!<\/p>\n\n\n\n

Buka halaman berikutnya dan lanjut baca tentang makanan berbahaya lain untuk dihindari\u2026<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Minuman Bersoda<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: huffpost.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Menghitung kalori menjadi cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Banyak orang memilih soda diet dibanding soda biasa demi porsi makan dan kalori yang lebih sedikit.<\/p>\n\n\n\n

Sayangnya, soda diet mengandung pemanis aspartam, sangat berisiko buat kesehatan, bisa jadi kanker. Jadi kalau kamu haus, penuhi dahaga kamu dengan air atau jus buah dan sayur 100% saja.<\/p>\n\n\n\n

Buka halaman berikutnya dan lanjut baca tentang makanan pemicu kanker lain yang harus dihindari\u2026<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Makanan Kaleng<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: revistatoxicshock.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Makanan kaleng mengandung BPA tinggi. BPA sangat sering digunakan sebagai zat aditif di industri makanan untuk digunakan dalam botol dan kaleng, yang memang diketahui meningkatkan risiko berkembangnya kanker.<\/p>\n\n\n\n

Ada sejumlah pabrik yang bilang kalau BPA itu tidak berbahaya, tapi zat ini memang mematikan\u2026 Walau kurang hemat waktu dan biaya, tapi coba makan ikan dan sayuran segar saja. Jauhi makanan kalengan sebisa mungkin.<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Makanan yang dimodifikasi secara genetik<\/strong><\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: scientificamerican.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Makanan yang tumbuh alamiah itu penting bagi kesehatan kita. Sayangnya, makanan hasil modifikasi genetik sedang menjamur, dan membahayakan kita\u2026<\/p>\n\n\n\n

Penelitian di Skotlandia menemukan bahwa tikus yang diberi pakan hasil rekayasa genetika, kekebalan tubuhnya jadi terganggu, yang menyebabkan perkembangan sel prakanker. Coba bayangkan kalau kamu dan keluargamu makan ini, seram, kan? Mulai sekarang, jauhi sayuran, buah-buahan, daging, dan makanan lain hasil modifikasi genetik. Ganti saja dengan sayur dan buah organik, atau kamu bisa coba berkebun sendiri di rumah.<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Pemanis buatan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: dallasnews.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Aspartam adalah komposisi utama dalam pemanis buatan. Pemanis sintetis ini menimbulkan toksin DKP (diketopiperazine) dalam tubuh. Karsinogenik pula, jadi bisa menyebabkan kanker di perut.<\/p>\n\n\n\n

Kamu harus hati-hati dengan makanan diet yang mengandung pemanis buatan. Kalau mau diet bebas gula, kamu mungkin mengonsumsi minuman dan makanan bebas gula atau nol kalori demi kadar gula rendah. Tapi, itu semua mengandung pemanis buatan. Coba ganti gula dengan makanan utuh misalnya buah atau madu organic.<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Berondong Microwave<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: barayekharid.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Berondong microwave <\/em>dan popcorn microwafe<\/em> itu tidak sehat, karena mengandung minyak terhidrogenasi. Kini sudah banyak yang tahu kalau popcorn <\/em>itu berisiko kanker.<\/p>\n\n\n\n

Bahan kimia dalam kemasan anti lengket bisa mengurangi daya tahan tubuh kita terhadap penyakit, jadi ayo hindari.<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Tepung terigu<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: vannibbc.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Kalau kamu pecinta gula atau pasta atau roti dari tepung terigu, harus hati-hati, ya. Konsumsi berlebihan tepung dan gula meningkatkan risiko tumbuhnya kanker.<\/p>\n\n\n\n

Tumor lekat dengan karbohidrat. Tumor memakan tepung dan gula, karena dietnya berbasis karbohidrat, lalu tumbuh cepat. Tepung diputihkan dengan bahan kimia, dan roti putih berasal dari tepung putih, jadi coba pakai tepung terigu utuh saja.<\/p>\n\n\n\n\n\n\n\n

Tomat kalengan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\"\"
Source: topsante.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Tomat mengandung likopen, berkali-kali lipat aktivitas antioksidan dibandingkan karoten. Juga mengandung vitamin ACE pencegah kanker, tomat memang bergizi dan sehat. Tapi tomat kalengan itu beda.<\/p>\n\n\n\n

Tomat kalengan mengandung baja, bisphenol A, yang dianggap beracun bagi manusia. Apalagi, ada pengawetnya juga, jadi tomat segar memang lebih baik. Sebisa mungkin, coba deh  berkebun tomat sendiri. Tomat organik itu bebas pestisida jadi lebih sehat. Kalau mau buat saus tomat atau pasta, hindari beli tomat kalengan, coba buat saja dengan tomat dari kebun sendiri.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Faktanya, kanker adalah penyebab kematian tertinggi kedua di dunia. Banyak penelitian yang bilang bahwa satu alasan pesatnya peningkatan jumlah pasien kanker itu karena kebiasaan makan dan gaya hidup harian kita. Makan banyak makanan tertentu secara rutin juga bisa menaikkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker. Nah, ayo jaga kesehatan dan kehidupan kita dengan menjauhi 9 makanan […]<\/p>\n","protected":false},"author":9,"featured_media":66122,"comment_status":"closed","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[117],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/66138"}],"collection":[{"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/9"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=66138"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/66138\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":66146,"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/66138\/revisions\/66146"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/66122"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=66138"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=66138"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/zenlifemag.com\/id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=66138"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}